JAMBI - Alhamdulillah! Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher Jambi tidak lama lagi bakal memiliki fasilitas layanan medis unggulan untuk pasien pengidap kanker.
Fasilitas dimaksud adalah bunker radioterapi, yang akan dibangun di ruang kosong sebelah kiri Gedung Graha Masjchun Syofwan RS Raden Mattaher Jambi dengan dana alokasi khusus APBN senilai Rp16, 6 Miliar.
"Insya Allah, Rumah Sakit Raden Mattaher yang merupakan barometer pelayanan dan penanganan medis di Jambi, bakal memiliki gedung radioterapi.
Artinya, jika udah selesai dibangun dan dilengkapi, warga Jambi yang menginap penyakit sejenis kanker, seperti kanker jantung dan otak, cukup berobat di Jambi saja, tidak perlu lagi dirujuk ke luar, " ujar Gubernur Jambi Al Haris pada acara peletakan batu pertama pembangunan Bunker Radioterapi RS Raden Mattaher Jambi, Jumat (14/7)
Haris berharap, pelaksanaan pembangunan Bunker Radioterapi tersebut berjalan lancar sesuai bestek dan tidak ada penyimpangan, baik kuantitas maupun kualitas konstruksinya.
“Kita berharap pembangunan gedung ini berjalan dengan baik, tuntas dan tidak ada masalah yang menghalangi pada proses pembangunan gedungnya. Kita sama-sama mengawasinya agar dikerjakan dengan sungguh-sungguh oleh pihak ketiga dan konsultan pengawasnya." papar Haris.
Gubernur Haris mengisahkan, pembangunan bunker radioterapi berawal 2021, dari perjalanannya mengunjungi rumah sakit jantung Harapan Kita di Jakarta. Saat itu dia membicarakan bagaimana supaya Jambi mempunyai rumah sakit yang layak. Terutama memiliki rumah sakit yang lengkap dengan fasilitas berbagai pelayanan medis.
Niatan tersebut akhirnya mendapat respon positif dari Kemenkes. Salah satunya adalah dukungan untuk keberadaan bunker radioterapi di RS Raden Mattaher yang mulai peletakan batu pertama pembangunannya.
Sementara itu Direktur Utama RS Raden Mattaher Jambi Herlambang mengatakan, pembangunan bunker radioterapi tersebut akan kelar tahun 2023 ini juga.
Bangunan tersebut, kata Herlambang merupakan salah satu layanan unggulan kesehatan bagi masyarakat di Jambi.
Bunker bernilai sekitar Rp16, 6 Miliar tersebut, nantinya akan dilengkapi dengan berbagai peralatan medis pendukung.
"Bangunannya kedap radiasi. Untuk peralatan pendukung memerlukan dana sekitar lima puluh tujuh miliar rupiah. Mohon bantuan dan doa teman-teman supaya secepatnya terealisasi, " kata Herlambang. (IS/kom)